Kalian
merasa gak sih kalua cuaca akhir-akhir ini sedang tidak menentu, kadang hujan
deras eh besoknya panas cetar membahana. Sedih banget deh aku, akhir-akhir ini
banyak sekali mendengar kabar teman-teman banyak yang terkena demam berdarah
dengue (DBD / dengue) dan harus sampai dirawat di Rumah Sakit ☹
Nah,
bicara tentang DBD, seperti yang kita ketahui bahwa kasus demam berdarah dengue
(DBD / dengue) masih menjadi perhatian kesehatan masyarakat Indonesia hingga
saat ini, hal ini dikarenakan DBD
merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam
nyawa.
Semua
orang di Indonesia berisiko terkena DBD tanpa melihat umur, di mana mereka
tinggal, dan gaya hidup. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, sebanyak 143.226 kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun
2022, 39,04% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun.
Sementara pada anak, DBD merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi.
Oleh
karena itu, sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat produktif untuk
tetap melakukan pencegahan DBD dengan komprehensif.
Berbagai upaya pencegahan yang dapat kita
lakukan untuk menghambat atau menghentikan perkembang biakan nyamuk di sekitar
lingkungan kita, salah satu caranya adalah dengan melakukan 3M Plus, yaitu :
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis
(daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang
berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang
dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan
seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan
ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam
wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air
yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang
tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
Alhamdulillah pada Kamis, 21
Maret 2024 aku berkesempatan mengikuti acara Talkshow, dengan tema “Mengedukasi
Masyarakat tentang pencegahan DBD dengan 3M Plus dan Vaksin DBD”
#Ayo3MPlusVaksinDBD yang bertempat di Dian Ballroom, Rafflless Hotel Jakarta. Dengan menghadirkan narasumber, yaitu :
- Dr Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI
- dr. Ngabila Salama, MKM, Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari Jakarta/Praktisi Kesehatan Masyarakat
- dr. Alvin Saputra, Praktisi Kesehatan Indonesia
Pada acara ini PT Takeda Innovative
Medicines (”Takeda”) mengumumkan pencapaian yang luar biasa melalui
penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori
Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. Penghargaan ini mengakui program
corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian
Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian
kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar
Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi,
MPHM, menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di
tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial
untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu
pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional
Penanggulangan Dengue 2021- 2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan
pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak
keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target.
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa
daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi
3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD
di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD
di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah
sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan
Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan
pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti
Wolbachia dan vaksin DBD.”
Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan
Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye
#Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk
semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan
edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan
para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan
dan penanggulangan DBD di Indonesia.
Tapi jangan terlalu khawatir ya Moms, karna kita bisa mencegah DBD dengan Upaya #Ayo3MplusVaksinDBD.
Memang vaksin DBD ini belum banyak Masyarakat yang tahu, tapi saat ini sudah ada vaksin DBD yang bermanfaat untuk mencegah terkena DBD. Vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia bisa didapatkan untuk usia mulai dari 6 hingga 45 tahun. Konsultasikan dengan tenaga Kesehatan untuk mendapatkan perlindungan yang menyeluruh dari DBD melalui vaksinasi, dan cari tahu informasi sebanyak-banyaknya agar kita dan orang-orang terkasih dapat terlindungi dari bahaya DBD yang mengancam jiwa.